Seiring berkembangnya teknologi kedokteran, teknik akupunktur telah beradaptasi menjadi salah satu cabang ilmu kedokteran modern, termasuk di Indonesia.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Di Indonesia, ilmu akupunktur medik dikembangkan secara terstruktur dalam sistem pendidikan spesialisasi kedokteran sehingga lahirlah Dokter Spesialis Akupunktur Medik (Sp. Ak). Berkembanglah konsep pelayanan kedokteran akupunktur medik yang memberikan pelayanan secara menyeluruh, mulai dari upaya promotif, preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif, dan paliatif untuk mengoptimalkan kualitas hidup pasien.
Terapi akupunktur akan lebih optimal dan memberikan peluang kesembuhan yang lebih baik apabila diberikan secara kolaboratif bersama dokter spesialis bagian lain yang terkait.
Akupunktur medik secara ilmiah terbukti memiliki hasil yang baik pada kondisi-kondisi medis tertentu seperti manajemen nyeri (nyeri punggung, nyeri bahu, nyeri leher, nyeri kepala, migrain, nyeri sendi lutut, nyeri sendi panggul, dan nyeri pascaoperasi), dan sebagainya.
Pada umumnya, terapi akupunktur dilaksanakan dua kali sepekan, dengan durasi waktu sekitar 20-30 menit tergantung keadaan penyakitnya sampai mencapai hasil yang diharapkan.
Pasien akan diberi edukasi tentang persiapan terapi, termasuk penjelasan mengenai seperti apakah jarum akupunktur dan bagaimana sensasi penjarumannya, karena banyak masyarakat yang sudah merasa takut saat membayangkannya.
Jarum akupunktur dibuat dari logam stainless-steel dengan ketebalan 0,2 mm atau mendekati tipisnya helai rambut manusia, tidak didesain untuk mengiris kulit, dan penggunaannya dispossible atau sekali pakai. Tindakan penusukan jarum akupunktur dilakukan dengan teknik aseptik yang benar untuk mencegah terjadinya infeksi.
Akupunktur yang dilakukan oleh Dokter Spesialis Akupunktur Medik dengan benar akan cukup aman dan relatif jarang menimbulkan efek samping karena tindakan ini termasuk dalam tindakan invasif yang minimal.
Pada prinsipnya, keberhasilan dari terapi akupunktur medik tidak jauh berbeda dengan terapi konvensional lainnya yang menggunakan obat-obatan. Terapi akupunktur yang dilaksanakan secara rutin sesuai dengan anjuran dari dokter, harus tetap disertai dengan ikhtiar maksimal dalam mengubah gaya hidup, seperti pola makan, pola istirahat, dan latihan fisik (olah raga) disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.
Artikel ini ditulis oleh salah satu dokter di RS Kasih Ibu Solo, dr. Dwi Surya Supriyana, M.Kes., Sp.Ak.