Tingkat kepuasan pasien dapat dinilai dari beberapa aspek service quality yaitu sarana fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati.
Promosi Jaga Lingkungan Event MotoGP Mandalika, BRI Peduli Berhasil Kelola 22 Ton Sampah
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien serta dimensi yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien, dilakukanlah penelitian pada pelayanan kefarmasian di lima apotek wilayah Kota Solo pada bulan Juni 2024.
Data diperoleh dengan kuesioner yang pernyataannya telah diuji validitas dan reliabilitasnya Sedangkan sampel penelitian diambil secara purposive sampling kepada 490 responden yang menerima pelayanan kefarmasian lima apotek wilayah Solo tersebut.
Untuk menganalisis data, digunakan customer satisfaction index (CSI) dengan memperhitungkan tingkat kepentingan dari setiap pernyataan yang ada untuk memperoleh tingkat kepuasan pasien secara keseluruhan.
Adapun hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di lima apotek wilayah Solo mencapai 91,3%, yang menunjukkan kategori sangat puas.
Perincian kepuasan pada tiap dimensi service quality adalah sebagai berikut:
-dimensi sarana fisik: 89,50% (sangat puas) -dimensi keandalan: 91,50% (sangat puas) -dimensi daya tanggap: 92,50% (sangat puas) -dimensi jaminan: 93,50% (sangat puas) -dimensi empati: 89,50% (sangat puas)
Secara umum, bisa disimpulkan tingkat kepuasan pasien pada pelayanan kefarmasian di lima apotek di Kota Solo yang dipengaruhi dimensi service quality yaitu sarana fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, empati menunjukkan hasil sangat puas.
Nemun terdapat dua dimensi dengan tingkat kepuasan terendah yaitu pada dimensi empati dan sarana fisik.
Dimensi empati merupakan kecakapan petugas medis dalam menempatkan dirinya dengan pelanggan yang meliputi perhatiannya dalam menjalin hubungan serta komunikasi kepada konsumen, dan dapat mengerti tentang yang dibutuhkan konsumen.
Responden menilai semua penyataan yang terdapat pada dimensi empati penting bagi pasien dan besar harapan mereka terkait pelayanan kefarmasian yang akan mereka dapatkan. Mereka mengharapkan adanya perhatian lebih dalam hal komunikasi dan pemahaman kebutuhan pasien untuk meningkatkan pengalaman pelayanan.
Sementara itu, dimensi sarana fisik merupakan tampilan pada apotek yang meliputi kondisi fasilitas, peralatan, petugas yang bekerja, dan sarana dan prasarana yang ditempatkan guna membantu kelancaran pelayanan di apotek. Dimensi sarana fisik mewakili wujud secara fisik serta pelayanan yang akan diperoleh konsumen.
Kepuasan pada dimensi ini juga berada pada kategori sangat puas, namun terdapat poin kurang pada ketersediaan media informasi kesehatan di apotek, yang meliputi brosur, poster, leaflet, ataupun majalah kesehatan.
Penambahan media informasi diharapkan dapat menambah pengetahuan sehingga membantu memperbaiki kualitas kehidupan konsumen dengan pemberian informasi kesehatan misal tentang penyakit dan cara pengobatannya.
Tingkat kepuasan tertinggi ada di dimensi jaminan, yang mencakup kecakapan petugas apotek dalam menumbuhkan rasa percaya kepada pasien terkait dengan pemberian pelayanan kefarmasian yang dilakukan.
Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya peningkatan pada aspek empati dan sarana fisik untuk mencapai kepuasan pasien yang lebih baik, serta mempertahankan standar tinggi pada dimensi jaminan yang telah terbukti memuaskan.
Artikel ini ditulis oleh apt. Carolina Eka Waty, S.Farm., M.Sc. dari Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi, Surakarta, Jawa Tengah