Pemugaran total Pasar Jongke mulai dikerjakan pada 2023 dengan anggaran Rp138,5 miliar berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Pasar Jongke baru tidak hanya digunakan untuk para pedagang lama Pasar Jongke dan puluhan pedagang Pasar Kabangan yang khusus menjual alat-alat dapur dan aksesori untuk memasak dan sebagainya.
Harus ada manajemen baru untuk memberdayakan Pasar Jongke setelah pemugaran total. Peresmian hasil pemugaran total Pasar Jongke oleh Presiden Joko Widodo memunculkan harapan baru Pasar Jongke menjadi simpul yang lebih berdaya untuk meningkatkan perekonomian di wilayah Kecamatan Laweyan dan kawasan Solo pada umumnya.
Pasar Jongke yang berada di sisi barat daya Kota Solo ini punya potensi menjadi magnet menarik banyak pengunjung dari daerah lain yang berbatasan dengan Pasar Jongke.
Pengelolaan Pasar Jongke setelah pemugaran total harus berbeda dengan pengelolaan pasar itu sebagai pasar tradisional kala belum dipugar total.
Pasar Jongke baru itu layak diintegrasikan dengan konsep kampung batik yang menjadi ikon wisata Kecamatan Laweyan. Jarak Pasar Jongke dan kawasan kampung batik di Kecamatan Laweyan tidak jauh.
Ini memungkinkan penerapan konsep manajemen pengelolaan pasar tradisional yang tak sekadar lokasi jual-beli atau transaksi antara penjual dan pembeli.
Pengintegrasian Pasar Jongke dengan konsep wisata kampung batik di Kecamatan Laweyan meniscayakan pengelolaan pasar tradisional yang juga berorientasi wisata.
Konsep bangunan baru Pasar Jongke telah memenuhi syarat dasar aktualisasi konsep integrasi pengelolaan yang demikian ini.
Bangunan baru Pasar Jongke mengadopsi prinsip gedung hijau. Pasar dilengkapi kanopi agar tidak terjadi tampias saat hujan. Desain bangunan memungkinkan pasar tidak kebanjiran luapan Kali Jenes.
Pasar Jongke baru berdiri di lahan seluas 1,8 hektare dan menampung 1.027 pedagang. Perinciannya adalah 900 pedagang Pasar Jongke dan 127 pedagang Pasar Kabangan.
Pasar ini didesain tidak hanya menjadi tempat jual-beli, tapi juga dilengkapi lembaga keuangan dan pelayanan publik. Produk yang dijual di Pasar Jongke bukan hanya hasil bumi, namun juga produk yang selama ini dijual pedagang di Pasar Kabangan serta kelompok produk kuliner.
Integrasi dengan kampung wisata batik di Kecamatan Laweyan memungkinkan dan pasti akan meningkatkan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung di Kota Solo.
Ketika kampung batik Kauman di Kecamatan Pasar Kliwon berdekatan dengan Pasar Klewer, kampung batik di Kecamatan Laweyan dekat dengan Pasar Jongke, maka tinggal upaya Pemerintah Kota Solo bisa mendorong kampung wisata itu berkembang, berdaya, dan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha di kampung wisata/batik dan para pedagang pasar.
Integrasi pasar tradisional dan kampung wisata batik itu juga memungkinkan menimbulkan efek yang luar biasa bagi pengembangan wisata di Kota Solo.