kolom
Langganan

Urgensi Pendidikan Tinggi 5.0 - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Mohammad Nur Rianto Al Arif  - Espos.id Kolom  -  Jumat, 2 Agustus 2024 - 12:55 WIB

ESPOS.ID - Mohammad Nur Rianto Al Arif (Solopos/Istimewa)

Esposin, SOLO – Indonesia telah mencanangkan masuk jajaran negara maju pada 2045. Elemen utama untuk mencapai visi tersebut adalah sumber daya manusia yang berkualitas. Ketika kita merujuk berbagai data tentang kondisi pendidikan, terutama pendidikan tinggi, sangat sulit untuk mencapai visi itu.

Saat ini belum ada perguruan tinggi di Indonesia yang masuk top 100 berdasarkan pemeringkatan QS WUR. Berdasarkan data QS WUR 2023, hanya lima perguruan tinggi di Indonesia yang masuk top 500 QS WUR.

Advertisement

Peringkat perguruan tinggi di Indonesia itu adalah Universitas Indonesia (ke-237), Universitas Gadjah Mada (ke-263), Institut Teknologi Bandung (ke-281), Universitas Airlangga (ke-345), dan Institut Pertanian Bogor (ke-489).

Berdasarkan data Scimago Journal and Country Rank 2023, jumlah publikasi ilmiah asal Indonesia di jurnal terindeks Scopus 58.224 dokumen. Jumlah ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-19 dari 243 negara.

Jumlah dokumen yang disitasi hanya 24.340. Ini menunjukkan masih banyak publikasi yang belum memberikan dampak ilmiah yang berarti. Lima besar institusi yang menghasilkan publikasi pada jurnal terindeks Scopus berdasarkan data di Sinta ialah Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Universitas Airlangga.

Advertisement

Indonesia tidak bisa lagi melakukan business as usual dan hanya membenahi yang sifatnya tambal sulam. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah transformatif yang sifatnya loncatan mengejar kualitas sumber daya manusia berkualitas agar dapat mencapai visi Indonesia emas 2045. Konsep yang saya tawarkan ialah pendidikan tinggi 5.0.

Ini adalah suatu konsep yang menggambarkan transformasi pendidikan tinggi yang berfokus pada integrasi teknologi canggih, inovasi, dan kolaborasi untuk menghadapi tantangan dan peluang era revolusi industri keempat dan seterusnya.

Penekanan pada pendekatan yang holistik dan berpusat pada mahasiswa. Pendidikan tinggi 5.0 bertujuan mempersiapkan generasi masa depan yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga mampu berpikir kritis, kreatif, dan adaptif.

Pendidikan tinggi 5.0 ialah suatu konsep pendidikan yang mengintegrasikan teknologi canggih dalam pembelajaran. Teknologi seperti kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), big data, dan Internet of things (IOT) untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal, adaptif, dan interaktif.

Advertisement

AI dapat digunakan menyediakan tutor virtual dan asisten akademik yang membantu mahasiswa memahami materi dengan lebih baik. Penggunaan virtual reality dan augmented reality memungkinkan mahasiswa mengalami simulasi praktis dalam berbagai bidang studi.

Pendidikan tinggi 5.0 berpusat pada mahasiswa. Institusi mengidentifikasi kebutuhan dan gaya belajar mahasiswa yang memungkinkan penyesuaian kurikulum dan metode pengajaran.

Pendidikan tinggi 5.0 mendukung konsep pembelajaran seumur hidup. Mahasiswa  didorong terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan sepanjang karier profesional mereka.

Konsep pendidikan tinggi 5.0 mempromosikan kerja sama antarinstitusi pendidikan di seluruh dunia, memungkinkan pertukaran pengetahuan dan sumber daya. Mahasiswa didorong mempelajari dan menggabungkan pengetahuan berbagai disiplin ilmu, mempersiapkan mereka memecahkan masalah kompleks yang melibatkan berbagai aspek.

Advertisement

Untuk mengimplementasikan konsep pendidikan tinggi 5.0, hal pertama yang harus dilakukan ialah pembaruan kurikulum. Kurikulum harus disesuaikan untuk mencakup keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri saat ini.

Pengembangan program studi yang menggabungkan elemen teknologi dengan disiplin ilmu tradisional menciptakan kurikulum yang relevan dan dinamis. Perguruan tinggi perlu melakukan inovasi pengajaran dan pembelajaran.

Penggunaan platform e-learning dan blended learning untuk memberikan fleksibilitas dalam proses belajar mengajar. Metode pembelajaran harus aktif seperti pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning).

Perguruan tinggi harus menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam infrastruktur teknologi untuk mendukung implementasi pendidikan tinggi 5.0. Harus menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak pendukung pembelajaran berbasis teknologi serta pelatihan dosen dan staf untuk menggunakan teknologi tersebut secara efektif.

Advertisement

Kemitraan dengan perusahaan dan organisasi industri menyediakan pengalaman praktis bagi mahasiswa melalui magang, proyek kolaboratif, dan penelitian bersama. Kemitraan juga untuk mengembangkan program pelatihan dan sertifikasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja yang berkembang.

Penting bagi pemerintah mengategorikan perguruan tinggi menjadi tiga macam. Pertama, perguruan tinggi yang fokus pada pengajaran (teaching university), sehingga mereka tidak akan dibebani melakukan riset dan publikasi yang tinggi.

Kedua, perguruan tinggi yang fokus pada riset dan publikasi (research university). Jumlah mahasiswa level sarjana dapat diturunkan dan fokus pada mahasiswa pascasarjana.

Ketiga, perguruan tinggi yang fokus menghasilkan wirausaha (entrepreneur university). Ketiga bentuk perguruan tinggi itu tentu tetap mengedepankan teknologi dalam proses pembelajaran.

Terdapat beberapa manfaat konsep pendidikan tinggi 5.0. Pemanfaatan teknologi canggih dan pendekatan yang holistik dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman belajar mahasiswa.

Mahasiswa yang lulus dari institusi pendidikan tinggi 5.0 memiliki keterampilan yang relevan dan adaptif, siap menghadapi tantangan dan peluang di pasar tenaga kerja global.

Advertisement

Pendidikan tinggi 5.0 mendorong inovasi dan kreativitas, memungkinkan mahasiswa mengembangkan solusi baru dan kreatif menyelesaikan masalah dunia nyata.

Pembelajaran seumur hidup dan keterampilan sosial berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang berkelanjutan dan inklusif.

Pendidikan tinggi 5.0 adalah visi masa depan yang menempatkan teknologi, inovasi, dan kolaborasi di jantung proses pendidikan. Fokus pada pembelajaran yang personal, adaptif, dan interdisipliner berpotensi menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa dan industri.

Pendidikan tinggi 5.0 tidak hanya mempersiapkan mahasiswa untuk sukses di dunia kerja, tetapi juga menjadi warga negara yang berkontribusi positif bagi masyarakat global.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 1 Agustus 2024. Penulis adalah Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah dan Sekjen DPP Asosiasi Dosen Indonesia)

Advertisement
Ichwan Prasetyo - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif