kolom
Langganan

Menjamin Keselamatan Pelajar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id Kolom  -  Rabu, 7 Agustus 2024 - 09:55 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi pelajar naik angkutan umum. (Dokumen solopos.com)

Seorang perempuan remaja siswa SMAN 1 Wonogiri, Aline Salsabila Putri, 17, meninggal dunia karena jatuh dari bus yang ia tumpangi saat berangkat ke sekolah.

Ia terjatuh dari bus di ruas jalan Sidoharjo-Wonogiri, wilayah Desa Kayuloko, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri pada Senin (5/8/2024) pagi. Perempuan remaja itu terjatuh saat menumpang bus dengan bergantung pada pintu.

Advertisement

Bus kala itu penuh penumpang. Siswa SMAN 1 Wonogiri itu terpaksa naik bus tersebut dengan posisi berpegangan pada pintu bus. Tak ada alternatif kendaraan lain yang bisa dia tumpangi demi mengejar waktu agar tak telat masuk sekolah. Saat bus melintas di tikungan jalan, dia terjatuh.

Kisah menyedihkan yang dialami Aline ini menunjukkan bagi sebagian anak di negeri ini bersekolah adalah bertaruh nyawa. Modus mereka beragam. Menumpang angkutan umum yang penuh, meniti jembatan rusak yang melintas di atas sungai besar, mengendarai sepeda motor pada usia dini, dan sebagainya.

Seharusnya bersekolah itu menyenangkan. Menyenangkan ketika berangkat. Menyenangkan saat berada di sekolahan. Menyenangkan ketika pulang dari sekolah. Tragedi ini menunjukkan jaminan keselamatan bagi warga, terutama pelajar, dalam perjalanan menuju atau pulang dari sekolah masih minim.

Advertisement

Tentu Aline bukan satu-satunya korban. Tugas negara dalam kewajiban konstitusional mencerdaskan kehidupan bangsa termauk memastikan para pelajar berangkat dan pulang sekolah dengan aman. Tugas ini belum pernah tuntas.

Sebagian warga di perkotaan seperti Kota Solo bisa menikmati fasilitas bus raya terpadu (BRT) yang aman, tetapi tidak semua menikmati. Kondisi ini memaksa banyak pelajar bertaruh nyawa di jalan raya dengan mengendarai sepeda motor atau kendaraan umum yang tidak layak setiap hari.

Pemerintah wajib mengupayakan moda transportasi yang aman dan murah di seluruh daerah. Upaya itu tidak boleh berhenti pada pemberlakuan zonasi sekolah. Banyak pelajar yang harus menempuh jarak jauh karena tak ada sekolah negeri yang dekat rumah.

Advertisement

Terdapat 10 hal yang dianjurkan di tingkat global untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya,  termasuk melindungi anak-anak, yaitu mengendalikan kecepatan dalam berkendara, tidak mengonsumsi alkohol ketika akan berkendara, menggunakan helm saat mengendarai sepeda dan sepeda motor.

Kemudian, menggunakan sabuk pengaman waktu bermobil, memberi tanda agar anak dapat melihat jelas dan terlihat di jalan, perbaikan infrastruktur jalan agar tidak terjadi kecelakaan, merancang desain transportasi yang aman, melindungi pejalan kaki, pengendara sepeda, dan pengendara sepeda motor.

Tak kalah penting adalah menyediakan perawatan yang tepat pada anak yang cedera dan menjaga anak agar dapat diawasi dengan baik di jalanan. Langkah  konkret yang  dapat diwujudkan, antara lain, penyediaan bus sekolah dan zona selamat sekolah, pembangunan trotoar untuk pejalan kaki, dan pembangunan tempat penyeberangan serta zebra cross.

Advertisement
Ichwan Prasetyo - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif