kolom
Langganan

Menangkap Peluang Bisnis Bengkel Motor Konversi dengan Model Canvas - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Renny Rochani  - Espos.id Kolom  -  Jumat, 5 Juli 2024 - 11:33 WIB

ESPOS.ID - Peserta melakukan rekayasa komponen kendaraan untuk mengubah sepeda motor berbahan bakar minyak menjadi sepeda motor bertenaga listrik saat lomba Mahameru Electric Vehicle Innovation di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/6/2024). (Antara/Didik Suhartono)

Esposin, SOLO - Konversi motor listrik menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia untuk mencapai net zero emission (NZE) pada tahun 2060. Konversi ini mengubah motor berbahan bakar fosil menjadi motor listrik bersumber energi baru dan terbarukan (EBT).

Asumsi pertumbuhan kendaraan roda dua di Tanah Air sebesar 5-6% per tahun. Dengan asumsi tersebut pemerintah Indonesia perlu mendorong keberhasilan program konversi motor listrik dengan berbagai kebijakan dan insentif.

Advertisement

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pengguna motor roda dua di Indonesia tahun 2022 telah mencapai lebih dari 125 juta unit. Pemerintah perlu mencapai target dalam mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 32%. Hal itu sesuai target Enhanced-Nationally Determined Contribution (E-NDC). Gas emisi juga perlu diturunkan sebesar 41% sesuai target dunia Internasional pada tahun 2030.

Mengingat besarnya potensi bisnis konversi motor di masa mendatang, sosialisasi dan pelatihan mengenai pengembangan bisnis bengkel konversi motor listrik diperlukan bagi calon pengusaha yang berminat. Harapannya, hal itu dapat mempercepat pertumbuhan bengkel konversi motor listrik. Guna mengembangkan suatu bisnis, perlu didesain konsep model bisnis dengan tepat. Bisnis model dapat mengartikulasikan secara menyeluruh mengenai logika dan hal lain yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Advertisement

Mengingat besarnya potensi bisnis konversi motor di masa mendatang, sosialisasi dan pelatihan mengenai pengembangan bisnis bengkel konversi motor listrik diperlukan bagi calon pengusaha yang berminat. Harapannya, hal itu dapat mempercepat pertumbuhan bengkel konversi motor listrik. Guna mengembangkan suatu bisnis, perlu didesain konsep model bisnis dengan tepat. Bisnis model dapat mengartikulasikan secara menyeluruh mengenai logika dan hal lain yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Dalam mengembangkan bisnis bengkel konversi, calon pengusaha bengkel perlu diperkenalkan secara komprehensif mengenai model bisnisnya. Pengetahuan yang mendalam mengenai bisnis model mungkin dapat memberikan perspektif yang lebih luas sehingga dapat menarik minat pengusaha untuk mengembangkan bisnis bengkel konversi.

Business Model Canvas (BMC) merupakan metode yang dikembangkan oleh Osterwalder dan Pigneur (2010). BMC memiliki struktur detail yang cukup komprehensif. BMC merupakan pendekatan yang baik dan banyak digunakan untuk memberikan pemahaman secara mendalam dilihat dari berbagai sudut pandang dalam mengembangkan model bisnis.

Advertisement

Sembilan elemen dari model BMC dapat dikelompokkan menjadi empat perspektif, yaitu: (1) Perspektif pelanggan (2) Perspektif bisnis (3) Perspektif keuangan dan (4) Perspektif nilai barang atau jasa yang diberikan kepada pelanggan. Perspektif yang terakhir menggabungkan ketiga aspek perspektif lainnya.

Penerapan BMC dalam suatu perusahaan membuat pergerakan bisnis berjalan dengan lebih cepat. Pasalnya, semua aktivitas perusahaan telah disusun secara sistematis sehingga perusahaan dapat berjalan dengan efisien.

Bisnis model canvas bengkel konversi motor listrik dilihat dari sembilan elemen BMC, meliputi (1) Customer Segment (mencakup konsumen yang peduli lingkungan, pencinta teknologi, instansi pemerintah, startup teknologi, dan komunitas motor); (2) Value Proposition (bengkel konversi memiliki izin sertifikasi motor listrik, menawarkan harga yang transparan, dan memberikan layanan pengujian hingga layak jalan di Balai Pengujian Laik Jalan & Sertifikasi Kendaraan Bermotor/BPJKSB serta pengurusan surat jalan); (3) Channels (untuk menawarkan bengkel konversi meliputi website dan blog resmi, kerja sama dengan pemerintah daerah, media sosial, pameran dan event teknologi, kemitraan dengan bengkel lokal, serta komunitas motor).

Advertisement

Selanjutnya, (4) Customer Relationship (dibangun melalui penawaran member eksklusif dengan manfaat seperti diskon, follow-up rutin, layanan konsultasi satu-satu, dan garansi serta servis); (5) Cost Structure (terdiri atas layanan konversi motor, kursus dan sertifikasi teknisi, penjualan kit konversi do it yourself (DIY), event dan workshop teknologi, penjualan sparepart motor listrik, jasa bongkar pasang komponen, perawatan rutin, dan penggantian motor listrik); (6) Key Activities (bengkel konversi meliputi proses konversi motor dari bahan bakar fosil ke listrik yang harus dilakukan dengan prosedur standar dan berkualitas. Menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan seperti pemasok, pemerintah, dan lembaga lain juga menjadi kunci untuk memastikan kelancaran operasional dan penerimaan pasar).

Berikutnya, (7) Key Resources (mencakup kit konversi yang terstandardisasi, sertifikasi bengkel dari Kementerian Perhubungan, teknisi yang ahli, dan peralatan bengkel yang memenuhi standar); (8) Key Partner (mencakup berbagai supplier dan institusi yang mendukung proses konversi motor listrik. Supplier komponen kit konversi, BPLJSKB memastikan kendaraan yang dikonversi memenuhi standar keselamatan dan keamanan. Pusat Unggulan Iptek dan Teknologi Penyimpanan Energi Listrik (PUI-TPEL) UNS dan Grup Riset Rekayasa Teknik Industri dan Tekno Ekonomi (GR-RITE) berperan dalam mendukung penelitian, pengembangan, dan komersialisasi teknologi); (9) Revenue Streams (mencakup biaya bahan mentah dan produksi, tenaga kerja, training teknisi, marketing dan promosi, peralatan bengkel, serta logistik dan distribusi).

Model bisnis canvas.
Advertisement

Konsep BMC belum mencakup detail finansial yang merupakan faktor penentu dalam mengembangkan suatu bisnis. Bila mana bisnis bengkel konversi ini menjanjikan keuntungan yang memadai, pasti akan menarik minat pengusaha dan calon pengusaha untuk mengembangkan bisnis ini.

Masih diperlukan perjalanan panjang untuk dapat menarik minat pengusaha membuka bengkel konversi. Pengembangan bisnis bengkel konversi motor listrik saat ini masih sarat akan tantangan dan hambatan baik secara finansial, keminatan dan politis.

Perlu dukungan khusus dari pemerintah terutama dalam meningkatkan minat konsumen yang mau melakukan konversi motor listrik serta keseriusan Pemerintah Indonesia secara politis dalam mengatasi masalah ini.

Renny Rochani.

Artikel ini ditulis oleh Renny Rochani, Dosen Program Studi Teknik Industri UNS & Peneliti Riset Grup pada Rekayasa Industri dan Tekno-ekonomi (RG RITE) Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Advertisement
Muh Khodiq Duhri - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif